Kajian Al Quran

Luasnya Rahmat Allah


2 tahun yang lalu


luasnya-rahmat-allah

Salah satu sifat wajib bagi Allah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 

Manusia bisa hidup dan eksis karena maha kuasanya Allah SWT. Manusia bisa menikmati fasilitas hidup sejak bisa bernapas hingga bisa membangun rumah mewah dan seterusnya adalah karena Maha Kuasa serta Maha-Rahman dan Maha Rahim-nya Allah. 

Kita bisa hidup karena jantung kita berfungsi. Kita bisa bergerak karena darah kita mengalir dengan istiqamah dan seterusnya. Adapun geraknya jantung dan mengalirnya darah tersebut adalah atas Maha Kuasa dan Maha Penyayangnya Allah SWT. 

Jika digali satu per satu item nikmat fasilitas hidup ”khusus yang ada di jasad tubuh kita saja”, kita tidak mampu menyebutnya. Allah menyatakan ”….Laa tukhsyuuha, kalian tidak akan mampu menghitung nikmat yang diberikan Allah SWT…” (QS Ibrahim [14]: 34). 

Surat Ar-Rahman dengan 78 ayat, salah satu surat yang memiliki kemukjizatan Tikror, yaitu ada sebuah ayat (فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ)  diulang sebanyak 31 kali yang tidak lain adalah mengingatkan rahmat dan nikmat Allah SWT pada manusia dan memiliki makna ”tidak terhitung berapa nikmat Allah yang belum pernah kita syukuri dan tidak terhitung berapa nikmat Allah yang kita kufuri”. 

Pengulangan ayat tersebut menunjukkan betapa pentingnya kita sadar tentang rahmat dan kasih sayang Allah yang ditebar kepada siapa pun dengan jumlah dan kualitas yang unlimited. Allah juga menjanjikan kepada kita bahwa hanya dengan bersyukur saja Allah akan menambah nikmat-Nya untuk kita. Siapa pun akan difasilitasi dalam hidupnya, bahkan orang yang menentang Allah SWT. Maka, masih terngiang dengan pernyataan Baginda Nabi SAW ”Barangsiapa yang ingin mengetahui Allah, cukuplah melihat yang ada pada dirinya”. Ternyata seluruh komponen tubuh kita ini tidak mampu kita telaah dengan baik dan lengkap kecuali kita hanya mampu mengatakan ”subhanallah”, betapa Allah Maha Rahman dan Maha Agung.

Allah SWT berfirman ”…….dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” (QS Al-A'raf: 156). 

”Cuma satu tombol di badanku yang tidak berfungsi, maka jadinya aku stroke seperti ini,” kata seorang pasien stroke mengenang sakitnya. Orang ini menyingkap bahwa Allah Maha Merahmati dirinya sebab hanya satu bagian tombol yang mati dan dia bersyukur tidak seluruh tombol yang mati. Kebesaran hati pasien ini juga merupakan rahmat Allah yang luar biasa sehingga tidak hanya derita yang dia rasakan, tetapi juga rahmat Allah yang membuat pasien bahagia. 

Nabi SAW bersabda, ”Sesungguhnya Allah SWT mempunyai seratus rahmat, di antaranya dengan satu rahmat itu semua makhluk saling mengasihi dan dengan satu rahmat itu semua hewan liar sayang kepada anak-anaknya. Dan Allah menangguhkan yang sembilan puluh sembilannya untuk hari kiamat nanti (HR Muslim).

Rahmat Allah yang Mahaluas, maka walaupun tidak pernah ada jasa dan pengorbanan dari makhluk-Nya, sesungguhnya pada prinsip dasarnya Allah SWT tetap Yang Maha Penyayang kepada makhluk-Nya. Dia menciptakannya, memberi rezeki kepadanya sejak dalam kandungan, ketika penyusuan, ketika belum dewasa, walaupun belum ada amal darinya untuk Allah SWT. Sementara murka-Nya timbul oleh sebab pelanggaran dari makhluk-Nya. Karena itu, rahmat Allah SWT sudah tentu mendahului murka-Nya.

Maka, kata kuncinya adalah mari kita bersyukur kepada Allah SWT dengan sekuat-kuatnya meskipun kita tidak akan bisa mensyukuri untuk seluruh rahmat dan kasih sayang Allah SWT. 

Pelajaran dari surat An-Nisa ayat 147: ”Tidaklah Allah tiba-tiba menyiksa kita selama kita bersyukur dan beriman kepada-Nya. Dan Allah memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya”. Semoga rahmat (pertolongan) Allah selalu menyertai kita dan segala aktivitas dakwah yang kita kita lakukan. Aamiin ya Allah.