Tilawati

Tilawati Pusat dan Semangat Memberantas Buta Huruf Al-Qur’an


3 bulan yang lalu


tilawati-pusat-dan-semangat-memberantas-buta-huruf-al-quran

 

Islam mengajarkan belajar sepanjang hayat. Belajar memang tidak mengenal batas usia, termasuk dalam hal mempelajari Al-Qur’an. Tidak ada kata terlambat. Sepanjang napas masih berembus, setiap manusia pantas untuk menuntut ilmu demi meningkatkan pengetahuan dan kapasitas hidupnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu perhatian serta komitmen Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya atau Tilawati Pusat. Tidak sedikit yang belajar membaca Al-Qur’an di sini merupakan kaum dewasa dan lanjut usia (lansia). Kendati usia menjelang uzur, semangat dan niat kaum dewasa dan lansia tersebut patut diacungi jempol. 

Dalam dakwah dan semangat belajar, memang tidak ada kata terlambat, terutama untuk memperdalam ilmu agama dan Al-Qur’an. 

Metode yang digunakan adalah tilawati, yakni metode belajar membaca Al-Qur’an secara mudah dan menyenangkan. Apalagi ada metode belajar klasikal sehingga membuat semangat belajar menjadi lebih tinggi. 

Berbeda dengan anak-anak atau remaja, membimbing orang dewasa dan lansia untuk belajar membaca Al-Qur’an memang membutuhkan kesabaran yang ekstra. Namun, para pengajar di Tilawati memaklumi kondisi tersebut.

Semangat seperti ini menjadi angin segar. Sebab, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 65 persen kaum muslim di Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an. Karena itu, kontribusi Tilawati Pusat dalam dakwah Qur’an ini patut diapresiasi. 

Di sini tidak dibeda-bedakan siapa pun yang belajar dan dari mana latar belakangnya. Semua mendapatkan layanan terbaik. Yang terpenting adalah tujuan untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an dapat terwujud. Diharapkan spirit ini membawa dampak positif sehingga perjuangan ini dapat merata ke berbagai daerah di Indonesia, insyaallah.