Tilawati

Diklat Level 2 Digelar di Makassar, Momen Bersejarah Pengembangan Tilawati di Indonesia Timur


sehari yang lalu


diklat-level-2-digelar-di-makassar-momen-bersejarah-pengembangan-tilawati-di-indonesia-timur


Nurulfalah.org –  Tilawati Cabang Gowa sukses menggelar diklat standardisasi tilawati level 2 untuk kali pertama di Makassar akhir pekan ini. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti dengan penuh antusiasme oleh 58 peserta yang datang dari berbagai daerah, di antaranya Gowa, Makassar, Barru, dan Sinjai. Diklat tersebut menjadi momen bersejarah bagi pengembangan metode pengajaran Al-Quran di wilayah Indonesia Timur, khususnya melalui metode tilawati yang telah terbukti efektif dan menyenangkan.

Ustaz Hari Susandi, S.Ag., trainer Tilawati Pusat yang juga menjabat sebagai kepala Divisi Indonesia Timur, menjadi pemateri utama dalam diklat ini. Ia dengan semangat menyampaikan berbagai materi terkait peningkatan kualitas pengajaran tilawati yang lebih mendalam, yang difokuskan pada strategi pembelajaran yang interaktif dan aplikatif. Ustaz Hari juga menekankan pentingnya memahami teknik membaca Al-Quran yang benar dan mengajarkannya dengan metode yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Kepala Tilawati Cabang Gowa, Ustaz Komari, S.Pd., menyatakan bahwa diklat ini merupakan kelanjutan dari diklat standardisasi tilawati level 1 yang sebelumnya telah sukses digelar. Ia berharap, para peserta yang telah mengikuti level 1 dan kini melanjutkan ke level 2 bisa menerapkan ilmu yang didapatkan secara maksimal di lembaga pendidikan masing-masing.

“Diklat ini bertujuan untuk membekali para guru Al-Quran dengan pemahaman yang lebih mendalam, tidak hanya sekadar membimbing anak-anak membaca Al-Quran, tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam membina dan memotivasi siswa agar lebih mencintai Al-Quran,” terang Ustaz Komari. 

”Harapannya, seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan di lembaga masing-masing, sehingga kualitas pengajaran tilawati semakin meningkat,” lanjutnya.

Selama dua hari pelaksanaan, peserta mendalami materi pembelajaran berbasis metode tilawati sekaligus praktik langsung melalui sesi microteaching yang memungkinkan mereka untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Sesi ini bertujuan untuk mengasah keterampilan mengajar mereka dalam kondisi nyata. Mereka diberikan kesempatan untuk mengajar di depan rekan-rekan sesama peserta dengan bimbingan langsung dari pemateri.

Diklat ini juga diwarnai dengan suasana interaktif dan diskusi yang produktif. Para peserta berkesempatan bertanya dan berbagi pengalaman mengajar Al-Quran di daerah masing-masing. Mereka mengungkapkan bahwa metode tilawati tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga diterima dengan baik oleh siswa di berbagai usia. Peserta dari Sinjai, misalnya, menyatakan sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini karena memperdalam pengetahuan tentang metode tilawati, yang selama ini menjadi acuan dalam pengajaran Al-Quran di lembaganya.

Di akhir kegiatan, Ustaz Hari menutup acara dengan memberikan motivasi kepada para peserta untuk terus semangat dalam mengamalkan ilmu yang telah didapat. “Keberhasilan kalian dalam mengajar Al-Quran dengan baik adalah bagian dari jihad fi sabilillah. Semoga apa yang kita pelajari di sini membawa manfaat besar tidak hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk seluruh siswa yang kita ajar,” ujarnya.

Dengan semangat yang tinggi dari para peserta, diklat level 2 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan metode pengajaran tilawati di berbagai daerah. Keberlanjutan program tersebut akan menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan kualitas pengajaran Al-Quran di seluruh Indonesia. Target utamanya adalah memberantas buta huruf Al-Quran serta mencetak generasi yang fasih dan cinta Al-Quran.

Melalui kegiatan seperti ini, Tilawati terus membuktikan komitmennya untuk menyediakan pelatihan berkualitas bagi para guru Al-Quran agar mampu memberikan pengajaran terbaik bagi generasi mendatang. (cml/eko)